Pemupukan Susulan Perbenihan Jagung BSIP Riau di BBI Pekanbaru
Kegiatan perbenihan jagung di Balai Benih Induk (BBI) Pekanbaru saat ini sudah berumur 45 hst, dimana tanaman jagung akan memasuki fase generatif dan membentuk tongkol jagung.
Pada fase ini, dosis pupuk dengan kandungan kalium dan fosfor harus ditingkatkan dan dosis pupuk kaya nitrogen dikurangi.
Unsur hara Kalium berguna untuk menunjang pembentukan tongkol dan buah jagung, meningkatkan tinggi dan diameter batang. meningkatkan jumlah tongkol isi, meningkatkan resistensi terhadap cekaman lingkungan, membantu proses fotosintesis, serta mencegah bunga agar tidak mudah gugur.
Sedangkan Fosfor bermanfaat untuk meningkatkan pertumbuhan akar dan batang, meningkatkan ketahanan terhadap penyakit, meningkatkan berat biji serta membantu proses pembelahan sel.
Setelah dilakukan pengendalian gulma pada hari sebelumnya dengan menggunakan herbisida berbahan aktif topramezon dan atrazin 336 g/l, selanjutnya tim BSIP Riau (Ahmad Nirwan, SP dan Yogo Sumitro, SP) melakukan pemupukan susulan dengan dosis NPK 185 kg per ha, 50 kg KCl.
Pemupukan dilakukan di pagi hari dengan cara menaburkan pupuk di antara batang jagung, agar tidak terjadi penguapan dan penyerapan pupuk oleh tanaman jagung bisa maksimal.
"Anak menari di atas panggung
Sambil membawa sebuah barbel
Pemupukan pada perbenihan jagung
Hasilkan benih bersertikat dan berlabel"