Mahasiswa Magang Unand Amati OPT Tanaman Timun
Kerusakan tanaman akibat serangan hama penyakit adalah hal yang merugikan terutama jika budidaya tanaman dilakukan sebagai ladang bisnis. Timun/Mentimun/Ketimun (Cucumis sativus) adalah tanaman sayuran yang populer di Indonesia dan juga rentan terserang hama dan penyakit yang menurunkan hasil panen atau bahkan menggagalkan panen. Berlatar belakang inilah mahasiswa magang di BSIP Riau dari Universitas Andalas Dwi Rendra Graha Putra dan Mirna Defriya Wulandari mengambil tema kegiatan khusus magang mengenai inventarisasi dan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman timun. Tahapan kegiatan saat ini adalah pengamatan lapang yang dilakukan di IP2SIP Kubang Jaya.
Hasil sementara yang diperoleh antara lain Kutu kebul (Bemisia tabaci) yang merupakan hama yang sering menyerang tanaman mentimun, hama ini diselimuti lapisan lilin berwarna putih. Hama ini menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada jaringan tanaman, yang mana akan menyebabkan terganggunya proses fisiologis daun tanaman dan akan menyebabkan daun terdapat bercak klorosis, selanjutnya daun akan menguning dan pada akhirnya daun akan mengering lalu rontok. Hama ini juga merupakan vektor virus pada tanaman, yg dapat menurunkan kualitas dan kuantitas tanaman.
Penyakit yang dijumpai adalah mosaik yang disebabkan Cucumber Mosaic Virus atau CMV dengan gejala mosaik atau bercak kuning dan tanaman menjadi kerdil. virus ini ditularkan oleh serangga vektor salah satunya kutu kebul. Adapun rekomendasi pengendaliannya dengan sanitasi lahan yaitu pembersihan lahan dari gulma yang dapat menjadi inang alternatif, Penggunaan varietas tahan, Pemanfaatan musuh alami seperti kumbang predator dan Penyemprotan insektisida apabila telah mencapai ambang batas ekonomi.