Usaha ternak kambing perah sangat prospektif meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak di Provinsi Riau. Kambing Sapera hasil persilangan kambing Saanen dan Peranakan Ettawa merupakan kambing perah penghasil susu dan memiliki daya adaptasi yang baik dan sangat cocok dikembangkan di Provinsi Riau.

 

Untuk menghasilkan produk aman dan bermutu, serta berdaya saing, BSIP Riau menggelar bimbingan teknis budidaya atau Good Farming Practice (GFP) kambing perah untuk produksi susu terstandar, Selasa (18/07/2023).

 

Bimtek ini merupakan bagian dari kegiatan Diseminasi Hasil Standardisasi Instrumen Pertanian Komoditas Peternakan dengan fungsional PMHP Yayu Zurriati, S.Pt, M.Si. Bimtek diikuti oleh 50 orang peternak dan penyuluh pertanian di Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar. Turut hadir Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar Drs. Ali Sabri, Kepala BSIP Riau Dr. Shannora Yuliasari, S.TP, MP, dan Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia Kab Kampar.

 

Bimtek mengundang narasumber pakar Teknologi Produksi Ternak dari Universitas Andalas, Dr. Hilda Susanti, S.Pt, M.Si. Menurut narasumber terdapat beberapa acuan standar dan SNI terkait ternak kambing perah yang dapat dijadikan pedoman, yaitu Peraturan Menteri Pertanian no. 102 tahun 2014 tentang Pedoman Pembibitan Kambing dan Domba Yang Baik, SNI 7352-1-2015 tentang bibit kambing Peranakan Etawah, SNI 8818:2019 tentang pakan konsentrat kambing perah, serta SNI 3951:2018 Syarat Mutu Susu Pasteurisasi. Seluruh standar dan pedoman ini disampaikan secara detail oleh narasumber disertai dengan praktek, yang meliputi tata cara pemerahan susu kambing yang baik, lengujian mastitis, uji alkohol untuk melihat kesegaran susu, pengujian BJ susu, dan tata cara pasteurisasi susu segar dan pengemasannya.

 

Tindak lanjut setelah bimtek, BSIP Riau akan melakukan pendampingan Good Farming Practices dan Good Milking Practices pada kelompok peternak terpilih.